Usaha tani budidaya wortel telah dapat di ambil akhirnya sesudah 3 bln. kalkulasi mulai sejak benih ditanam. Saat pemanenan mesti betul-betul di perhatikan. Apabila usia tanaman terlampau tua struktur umbi jadi keras serta terasa tak enak. 

Langkah memanen dijalankan dengan dicabut. Kemudian bersihkan atau bersihkan kotoran tanah yang melekat pada umbi dengan air bersih. Batang dipangkal umbi dapat dipotong atau dilewatkan. Bergantung dari hasrat pasar yang dituju. 

Budidaya wortel yang dijalankan dengan baik dapat membuahkan 20-30 ton per hektar. Bergantung pada style serta varietas wortel yang ditanam.
Hama yang paling umum didapati dalam budidaya wortel yaitu ulat tanah serta kutu daun. Ulat tanah dapat diberantas lewat cara mencari sarangnya, lalu di ambil manual serta dibasmi. Kerjakan saat pagi hari. 

Untuk menghindar serangan ulat, jagalah senantiasa kebersihan tempat serta siangi gulma dengan teratur. Apabila serangan mengganas, dapat memakai pestisida type furadan. 

Kutu daun menyerang pucuk daun dengan menghisap cairan serta mengakibatkan kerusakan bentuk daun jadi keriting. Untuk mengatur kutu daun kerjakan perputaran tanaman agar siklus hidupnya terputus. Penyemprotan dapat memakai insektisida. 

Sedang penyakit yang kerap menyerang budidaya wortel yaitu bercak daun serta bintil akar. Bercak daun dikarenakan oleh sejenis cendawan Cercospora. Penyakit ini menyerang daun tua, gejalanya berbentuk bercak-bercak coklat dengan pinggiran hitam. 

Penyakit bercak daun dapat dikendalikan dengan pilih benih yang sehat atau benih di beri larutan fungisida terlebih dulu. Untuk turunkan kemungkinan serangan penyakit bercak daun, jagalah senantiasa kebersihan kebun. 

Penyakit bintil akar dikarenakan oleh nematoda. Gejalanya bentuk umbi benjol-benjol tidak karuan. Pencegahan dapat dikerjakan dengan perputaran tanaman. Gilir tanaman dengan type lain yang tidak sama keluarga. Penyemprotan kimia yang diterapkan yaitu nematisida. 
Tempat untuk budidaya wortel mesti dibajak atau dicangkul sedalam lebih kurang 40 cm. Kedalaman ini sangatlah utama mengingat tanaman wortel bakal dipanen umbinya. Tanah yang gembur memberi keleluasaan pada umbi untuk tumbuh dengan prima. 
Budidaya wortel pada susunan tanah yang keras bakal menghalangi perkembangan umbi. Bentuk umbi jadi pendek-pendek serta tumbuh cabang pada tubuh umbi. 

Sesudah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu mtr. serta panjang sesuai dengan bentuk tempat. Ketinggian bedengan seputar 20-30 cm. Waktu membuat bedengan, campur pupuk kompos atau pupuk kandang juga sebagai pupuk basic. Dosis pemberian pupuk sejumlah 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya cocokkan dengan tingkat kesuburan tanah. 

Buat larikan pada permukaan bedengan untuk menaburkan benih. Jarak antar larikan 20 cm dengan kedalaman seputar 5 cm. 

Penanaman benih wortel 

Penanaman benih dalam budidaya wortel dapat dikerjakan dengan cara segera, tanpa ada step penyemaian terlebih dulu. Keperluan benih untuk budidaya wortel lebih kurang sejumlah 3-5 kg per hektar. 

Benih wortel datang dari biji, memiliki bentuk kecil-kecil serta condong melekat lantaran memiliki serabut seperti bulu pada permukaannya. Jadi, saat sebelum ditaburkan gosok-gosokkan terlebih dulu dengan telapak tangan agar benih tak sama-sama melekat. Atau, campur abu pada benih itu. 

Taburkan benih di atas larikan lalu tutup dengan tanah. Jika tanahnya kering siram sedikit untuk melindungi kelembabannya. Tanaman wortel bakal tumbuh sesudah 10 hari. 

Pemeliharaan tanaman wortel 

Pemupukan susulan diberikan sesudah tanaman berusia sebulan. Untuk budidaya wortel dengan cara organik, pakai kompos atau pupuk kandang. Dapat pula dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos ditaburkan dipermukaan bedengan seputar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar. 

Untuk budidaya wortel non organik, pakai kombinasi pupuk urea serta KCl dengan perbandingan 2 : 1 sejumlah 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan berbentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman. 

Terkecuali pemupukan kerjakan juga penyiangan gulma serta penjarangan tanaman. Agar perkembangan umbinya prima, atur penjarangan tanaman hingga jarak pada satu tanaman dengan yang lain sekitar 5-10 cm. 
Wortel (Daucus carota L.) adalah tanaman sayuran yang di ambil umbinya. Umbi wortel berwarna oranye jelas, terasa gurih, renyah serta sedikit manis. Sayuran ini di kenal juga sebagai sumber vitamin A, diluar itu wortel juga memiliki kandungan banyak vitamin B serta vitamin C. 

Dipandang dari memiliki bentuk ada tiga type wortel. Pertama, type imperator. Umbinya bulat serta panjang, ujungnya lancip, ada akar serabut pada umbinya. Ke-2, type chantenay. Umbinya bulat serta panjang bersih dari akar serabut, ujungnya tumpul condong membulat. Ketiga, type nantes. Karakter serta memiliki bentuk kombinasi dari ke-2 type diatas. 

Budidaya wortel paling pas dikerjakan di dataran tinggi dengan ketinggian kian lebih 1000 mtr. dpl. Walau demikian, budidaya wortel masih tetap dapat dikerjakan pada tempat diatas 500 mtr. dpl. Tanaman wortel suka pada tanah yang memiliki kandungan banyak humus serta gembur dengan tingkat keasaman pada pH 5, 5-6, 5.
Tanaman seledri (Apium graveolens) termasuk juga dalam keluarga Umbelliferae, tanaman yang kerap jadikan herba atau tanaman bermanfaat obat. Daun seledri dikonsumsi juga sebagai lalapan serta penghias hidangan. Bijinya jadikan bahan penyedap serta ekstrak minyak seledri digunakan juga sebagai obat. 

Usaha tani budidaya seledri sangatlah pas dikerjakan di dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1200 mtr. dari permukaan laut. Tetapi tanaman ini masih tetap toleransi ditumbuhkan di dataran rendah. Tanaman ini kurang tahan pada curah hujan tinggi. 

Type tanah yang dikehendaki dalam budidaya seledri yaitu tanah yang gembur serta memiliki kandungan banyak bahan organik. Tanaman ini tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5, 5-6, 5. Jika tanah terlampau asam baiknya imbuhkan kapur atau dolomit. 
Kerjakan penyiraman tiap-tiap pagi serta sore sampai tanaman berusia 1 minggu. Kemudian frekwensi penyiraman cukup dikerjakan 2-3 kali dalam 1 minggu. Bergantung pada keadaan cuaca, upayakan media tak terlampau becek atau kering. 

Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangatlah efisien diberikan juga sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak di jual di beberapa toko pertanian dalam beragam merk, atau dapat pula di buat sendiri. Silakan baca langkah bikin pupuk organik cair. Terkecuali pupuk cair dapat pula dipakai pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati. 

Encerkan pupuk organik cair saat sebelum disiramkan pada tanaman. Umumnya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter air saat sebelum dipakai. Untuk lebih khsususnya ikuti panduan yang ada dalam paket pupuk itu. Siramkan pupuk yang sudah diencerkan dengan dosis 100 ml per polybag. Frekwensi pemupukan dikerjakan tiap-tiap 1-2 minggu sekali. 

Budidaya seledri dalam pot atau polybag sesungguhnya relatif tidak sering terserang hama atau penyakit. Tetapi pada budidaya seledri taraf luas serangan banyak didapati. Tak ada kelirunya kita tahu beberapa jenis hama serta penyakit itu. 

Ada banyak hama yang kerap didapati dalam budidaya seledri. Sebagian salah satunya yaitu ulat tanah, keong, kutu serta tunggau. Hama-hama itu dapat diberantas dengan dipungut segera dengan tangan. Terlebih untuk penanaman dalam polybag. 

Sedang beberapa jenis penyakit budidaya seledri yaitu cercospora, bercak septoria serta virus aster yellow. Untuk hindari serangan penyakit-penyakit itu, kerjakan pencegahan mulai sejak awal. Pencegahan dikerjakan mulai sejak penentuan benih, melindungi sanitasi kebun serta pemupukan yang baik. 

Jika serangan penyakit menghebat, dapat dikerjakan penyemprotan dengan pestisida organik. Silakan baca tentang ingindalian penyakit dengan pestisida organik. 

Panen budidaya seledri 

Panen budidaya seledri dapat dikerjakan berulang-kali. Panen pertama umumnya berlangsung sesudah tanaman berusia 1-3 bln. sesudah tanam, bergantung varietasnya. Perkembangan seledri disebutkan sudah maksimum sesudah daunnya rimbun serta anakannya banyak. 

Seledri dipanen lewat cara memotong pangkal batang dengan cara periodik. Frekwensi pemanenan dapat dikerjakan 1-2 minggu sekali. Panen selesai jika perkembangan anakan telah tak produktif lagi. Panen dapat pula dikerjakan dengan dicabut.